Puisi-Puisi Daahda
SASTRA

Puisi-Puisi Daahda

SANG API

Kau melambai-lambai
Seakan mengajakku tuk menari
Akupun tergoda lalu menghampiri
Dan mulai ikut untuk menari

Meliuk-liuk ke sana kemari
Tanpa kusadari
Kau mulai menyakiti
Sentuhanmu yang nampak lembut
Nyatanya mampu mendidihkan kulit ari

Sekarang kumengerti
Dan akan mulai berhati-hati
Atau mungkin menjauh pergi

MEMUSUHI WAKTU

Aku lelah
Terus-menerus berteriak agar dia berhenti
Berhenti sedetik saja tak mau
Apalagi sehari

Dia selalu sibuk sendiri
Selalu berjalan sendiri
Aku yang menanti selalu dilewati

Jika dia mati
Akupun ikut mati
Jika aku mati
Dia masih saja berjalan sendiri

SANG ASAP

Aku hanya bisa menatap
Tanpa mampu mendekap
Terasa pengap
Tiap kali hidung menghisap

Ada yang putih memikat
Ada pula yang hitam pekat
Yang pasti semua baunya menyengat

Duhai sang asap
Untuk apa kau mendekat?
Jika tiap kali kusentuh kau semburat
Duhai sang asap
Ku tak lagi mau teringat
Hidupku jadi semakin berat

-Daahda-
Sidoarjo, 21 Januari 2018

Sumber gambar : dreamstime

*) Mahasiswi  semester 7 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang sedang bergelut dengan tugas akhirnya. Tercatat sebagai koordinator fotografi di LPM Solidaritas 2017 UINSA Surabaya.

Post Comment