SAJAK PAKU PALU
Sisi runcing sisi tumpul
Sering bertemu sering kumpul
Satu menancap satu tukang pukul
Semakin dipukul semakin semprul
Paku palu paku palu
Jangan serbu kayu yang rapuh
Paku palu paku palu
Jangan sakiti tembok yang teguh
Ibarat paku ibarat palu
Terus dipukul terus memukul
Hanya bisa memberi lubang
Tak pernah mampu menutup lubang
SAJAK TENTANGNYA
Aku yang sering melihatmu dengan air mata
Tapi kau tetap mengatakan tak apa-apa
Aku tahu sekujur tubuhmu merasa sengsara
Tapi kau tetap mengatakan itu tak seberapa
Andai rasa sakitmu bisa dibagi dua
Tapi kau selalu mengatakan semoga aku tak sakit serupa
Aku di sini berusaha membalas sedikit kasih sayangmu
Tapi kau selalu meminta maaf telah merepotkanku
Dulu kau yang melatihku agar bisa berjalan
Dan kini giliranku
Dulu kau juga yang menyuapiku dengan makanan
Dan kini waktuku
Jika dulu kau yang membantuku memakai pakaian
Maka kini kesempatanku
Do’a tak pernah berhenti mengalir dengan air mata
Meminta hanya untuk kesembuhanmu semata
Cahayamu, sejukmu, dan kasih sayangmu
Tak akan pernah pudar di dalam hatiku
Nurani Ahda, Anggota Redaksi LPM Solidaritas UINSA. Saat ini tercatat sebagai Mahasiswa semester 4 prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UINSA. Alumni Pondok Pesantren Modern (PPM) Al-Amanah Junwangi, Krian – Sidoarjo