Akankah Masa Depan Berubah jika Kita Kembali ke Masa Lalu?
RESENSI

Akankah Masa Depan Berubah jika Kita Kembali ke Masa Lalu?

Judul Buku      : Funiculi Funicula

Penulis             : Toshikazu Kawaguchi

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan           : ke-4, September 2021

Tebal Buku      : 224 Halaman

Genre              : Time Travel, Fantasi

Resensator       : Istiana Agus Saputri

Buku ini menceritakan sebuah urban legend tentang kafe tua bernama Funiculi Funicula yang berada di gang kecil Tokyo. Konon kafe tua tersebut bisa membawa para pengunjungnya menjelajahi waktu seperti kembali ke masa lalu atau pergi ke masa depan. Namun, banyak syarat dan resiko jika ingin melakukan penjelajahan waktu. Keajaiban urban legend tersebut banyak menarik pengunjung yang memiliki kisah menariknya masing-masing. Kisah para pengunjung tersebut dikemas dalam bentuk cerita unik dalam buku ini.

Terdapat empat kisah yang disajikan oleh Toshikazu Kawaguchi dalam buku ini. Kisah pertama menceritakan Fumiko dan Goro yang saling jatuh cinta tetapi mengalami perpisahan, karena Goro harus pergi ke Amerika sehingga membuat Fumiko ingin kembali ke masa lalu untuk berbaikan dengan Goro.

Kisah kedua menceritakan seorang perawat bernama Kotake yang dilupakan oleh suaminya, Fusagi akibat penyakit Alzheimer yang diderita Fusagi. Kotake ingin pergi ke masa lalu untuk membaca surat yang tak sempat Fusagi berikan kepadanya. Kisah ketiga, menceritakan seorang kakak bernama Hirai, yang ingin menemui adiknya, Kumi untuk meminta maaf setelah Kumi meninggal akibat kecelakaan.

Lalu kisah keempat menceritakan seorang pengelola kafe, Kei, yang ingin bertemu dengan anaknya yang mungkin takkan pernah dikenalnya. Berbeda dengan kisah sebelum-sebelumnya yang menjelajah masa lalu, Kei justru ingin pergi ke masa depan. Kei yang sedang hamil disarankan dokter untuk menggugurkan kandungannya akibat penyakit jantung yang ia derita. Akan tetapi, Kei menolak sehingga hal tersebut membuatnya ingin bertemu dengan anaknya dimasa depan.

Meskipun terdapat empat bagian kisah yang berbeda dan alur campuran, tidak membuat pembaca bingung dengan alur ceritanya, karena kisah dalam novel tersebut saling berkaitan satu sama lain, sehingga mampu membangun suasana dalam setiap ceritanya. Karakter dari setiap tokoh digambarkan dengan sangat detail sehingga mampu menghidupkan suasana dalam setiap alur cerita. Selain itu, penulis kelahiran Osaka tersebut menggunakan bahasa yang filosofis dan mengandung pesan tersirat sehingga pembaca ikut merasakan suasana yang dirasakan oleh setiap tokoh.

Tidak seperti kebanyakan buku time travel lainnya, buku Funiculi Funicula ini tidak membuat pembaca terjebak efek time travel untuk mengubah alur ceritanya. Hal ini karena Funiculi Funicula memiliki bagian yang menjadi sorotan bagi pembaca yaitu “Kenyataan tidak akan berubah sekeras apapun kau berusaha mengubahnya di masa lalu.”

Dengan alur campuran membuat pembaca penasaran dengan setiap bagian ceritanya. Toshikazu Kawaguchi mampu membuat pembaca Funiculi Funicula larut dalam alur cerita sehingga emosi dan pesan moral dapat dirasakan pembaca. Pesan moral yang berusaha penulis sampaikan melalui buku ini, yaitu bahwa sekeras apapun usaha untuk memperbaiki penyesalan di masa lalu, kita harus bisa ikhlas menghadapi apa yang terjadi dan resikonya di masa depan.

Editor: Alfi Damayanti

Post Comment