BERITA

Dekan FISIP-FEBI: Jangan Mengeluh, Lakukan Pendekatan Humanisme

Solidaritas-uinsa.org—Peserta PKK-MB UINSA 2017 tampak memadati gedung-gedung fakultas yang ada di UINSA Selasa pagi (29/8). Sesuai jadwal PKK-MB yang diedarkan pihak Rektorat, hari kedua dan ketiga PKK-MB dilaksanakan di masing-masing gedung yang telah ditentukan pembagian fakultasnya, tidak lagi terpusat di Gedung Sport Center.

Keterbatasan aula yang ada di masing-masing fakultas dan jumlah mahasiswa yang semakin banyak, sempat menjadi kendala dalam pelaksanaan PKK-MB di Fakultas Ilmu  Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor, peserta dari FISIP ditempatkan di lantai 4 Aula Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), sedangkan FEBI di lantai 2 FISIP.

Namun dengan banyak pertimbangan, pihak Dekanat FISIP-FEBI tidak bisa melaksanakan PKK-MB sesuai ketentuan Rektorat. Aula FAH memang memadai untuk menampung peserta dari FISIP yang berjumlah 235, namun 545 peserta dari FEBI tidak bisa menempati Gedung FISIP lantai 2 yang berkapasitas kurang dari 200 orang. Dison, Ketua SEMA FISIP mengatakan, “Rektorat, kan, hanya mengira-ngira, tetapi apa yang ada di lapangan mereka tidak tahu. Ya, begini, makanya dipindah.”

Setelah berkoordinasi dengan panitia yang berasal dari SEMA dan DEMA FISIP dan FEBI, akhirnya pihak Dekanat mengambil kebijakan untuk memindah ke Gedung FAH: peserta dari FISIP di lantai dasar, FEBI di lantai 4. “Kita sudah keliling UINSA untuk mencari ruangan, Mbak. Tapi memang sudah tidak ada. Ada di sana (Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Red), tapi itu bukan jatah kita,” tutur Prof. Akh. Muzakki, Dekan FISIP-FEBI, saat ditemui Solidaritas (29/8) di tempat panitia.

Meskipun beberapa peserta dari FISIP mengeluh dengan mahasiswa yang berlalu lalang menuju lantai 4, karena hanya ada satu akses untuk menuju ruangan tempat PKK-MB FEBI tersebut. Salah satu peserta, Uki, mahasiswa Program Studi Sosiologi, mengaku terganggu dan fasilitas FISIP kurang memadai.

Dekan FISIP-FEBI memang menerapkan prinsip kepada seluruh panitia dari elemen mahasiswa untuk tidak mengeluh saat mengalami masalah dalam pelaksanaan PKK-MB. Ia juga berpesan agar semua panitia menaati peraturan dan ketentuan-ketentuan dari Rektorat. Pihaknya mengaku tidak ingin menambah beban Rektorat untuk mencari tempat pengganti tersebut. “Ya, kalau ada masalah, kita selesaikan sendiri,” imbuhnya.

Selain itu, Dekan yang tiap bulan mengisi kolom opini di media cetak tersebut juga mewanti-wanti kepada SEMA dan DEMA FISIP maupun FEBI untuk memberikan yang terbaik dan melakukan pendekatan humanisme. “Kita tempatkan mahasiswa sebagai teman, tanpa harus ngotot-ngototan, tanpa harus berantem, bisa,” pungkasnya. (nda/ada/yuz)

Post Comment