mediasolidaritas.com – Sejak Rabu (14/3) rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UINSA dilaksanakan, berbagai lomba digelar dengan tujuan untuk memajukan integritas dan kualitas mahasiswa. Mulai dari lomba fotografi, vlog, mahasiswa prestasi, mubaligh, hingga banjari. Masing-masing lomba memiliki kebijakan sendiri, Yakni lomba mubaligh untuk mahasiswa se-UINSA, fotografi dan banjari se-Jawa Timur, vlog dan mahasiswa prestasi untuk mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Ada alasan tersendiri mengenai cakupan lomba yang diadakan, terutama dalam lomba Vlog dan Mahasiswa Prestasi yang hanya dikhususkan untuk mahasiswa FDK guna mengembangkan keahlian mahasiswa FDK.
Hari pertama diisi dengan lomba Mubaligh yang diikuti sekitar 53 peserta dari berbagai fakultas. Lomba ini memberikan berbagai kesan bagi para peserta, salah satunya peserta dari Fakultas Sains dan Teknologi yang notabenenya merupakan fakultas umum. “Awalnya saya minder karena pengetahuan agama mereka (peserta dari fakultas agama, red) pasti lebih banyak tapi Bismillah aja saya,” ujar Diah Tri Pravita Sari (21) mahasiswi prodi Arsitektur.
Kemudian hari kedua diisi dengan lomba banjari yang bertempat di Sport Center dan ada penampilan sepuluh finalis mubaligh yang diadakan di aula FDK. Lomba ini diikuti sekitar 25 lebih grup banjari dari seluruh provinsi Jawa Timur. Salah satunya grup banjari Alamak asal Sidoarjo, setiap peserta diberikan durasi delapan menit untuk tampil dan grup banjari Alamak membawakan dua lagu sholawat dengan formasi sepuluh anggota, lima orang sebagai vokal sekaligus backing vokal dan lima orang sebagai penabuh. Athollah Azziyad bertindak sebagai salah satu juri dalam lomba banjari. Dia merupakan alumni UINSA yang sudah berpengalaman menjadi juri di berbagai acara festival hadrah sejak tahun 2010.
Pada hari-hari berikutnya akan dilaksankan lomba Fotografi, Vlog dan Mahasiswa Prestasi, Sedangkan Puncak acaranya sendiri akan digelar pada Selasa (20/3). Untuk memeriahkan Dies Natalis FDK yang ke-67, panitia membuat konsep yang berbeda dari Dies Natalis pada tahun-tahun sebelumnya selain dimeriahkan dengan berbagai macam lomba, dalam puncak acara ini akan diadakan kolaborasi seni dari FDK sendiri. “Yaitu kolintang sama rebana sedangkan saya ingin kolaborasi seni dari dakwah sendiri yaitu band, angklung sama banjari dan acara ini akan ada bagi-bagi sembako,“ ujar Miftahul Ahyar (21) selaku ketua panitia. (Muf/Zum)
