Gedung B2 Diambil Alih Universitas, Lapangan Futsal Jadi Opsi PBAK FUF 2023
BERITA

Gedung B2 Diambil Alih Universitas, Lapangan Futsal Jadi Opsi PBAK FUF 2023

MediaSolidaritas.com – Bukan di aula atau gedung fakultas, panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) justru arahkan para mahasiswa baru ke lapangan futsal untuk pengenalan lingkungan fakultas di hari kedua PBAK (15/8).

Wakil Dewan Mahasiswa (DEMA) FUF, Ubay Abdillah Muhammad mengkonfirmasi bahwa PBAK fakultas tahun lalu dilaksanakan di Gedung B2. Namun, sekarang malah bertempat di lapangan futsal.

Ia mengungkapkan kalau lebih nyaman di gedung B2 serta jika di laksanakan di lapangan futsal dirasa kurang efektif.

“Jadi kalo dari pandangan saya lebih enak di Gedung B2 karena itu di ruangan. Menurutku kurang efektif kalau dibuat adanya forum kaya gitu,” tutur Ubay.

Ia juga menambahkan bahwasanya masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Jika dibandingkan dengan tempat PBAK dari fakultas lain yang memadai, tempat PBAK FUF dianggap kurang, terlebih untuk digunakan dalam acara formal seperti PBAK.

Mahasiswa semester enam itu mengaku sangat menyayangkan akan tempat PBAK FUF yang kurang kondusif.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan (Wadek) III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Urusan Kerjasama FUF, Andi Suwarko menuturkan bahwa memang betul tahun lalu FUF menempati Gedung B2.

Untuk tahun ini fakultas lain tetap menempati tempat yang sama, sementara FUF harus pindah.

“Kalau di PBAK yang tahun lalu, Sport Centre itu dipakai oleh Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Kemudian Auditorium dipakai oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Lalu aula FTK dipakai oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Aula FSH dipakai oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI), dan FUF menempati Gedung B2,” ucap Andi.

Pria berambut klimis itu membeberkan alasan FUF harus berpindah tempat dari Gedung B2 karena hak pakainya diambil oleh universitas.

“Gedung B2 itu dulu kan punya Ushuluddin setidaknya untuk hak pakainya. Lalu gedung itu kemudian diambil alih oleh pihak universitas,” pungkas Andi.

Alasan yang mendasari pihak universitas mengambil alih Gedung B2 adalah gedung tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan barang.

Wadek III FUF memberikan permintaan untuk tetap melaksanakan PBAK di Gedung B2. Sayangnya, hal itu membutuhkan waktu cukup lama untuk memindahkan barang-barang yang terdapat di dalam gedung tersebut dan aula di dalamnya juga tidak mencukupi kapasitas mahasiswa baru tahun ini.

Sebenarnya, FUF memiliki alternatif tersendiri untuk tempat pelaksanaan PBAK, yaitu aula di Gedung B4. Akan tetapi, aula tersebut juga tidak mencukupi.

Beberapa opsi tempat sudah diajukan seperti gedung Self Access Center (SAC), tempat parkir, hingga masjid. Jika memakai masjid akan ada polemik dan kontroversi di dalamnya, maka Wadek menghindari masjid untuk dijadikan tempat PBAK.

Andi juga mencoba untuk realistis jika melihat pelaksanaan PBAK di Kampus UINSA Gunung Anyar karena FISIP berlokasi di tempat parkir dan memakai tenda.

“Kami juga realistis, kami juga melihat teman-teman yang di Gunung Anyar juga pakai tenda. FISIP itu kan pakai tenda di lokasi parker, jadi kami juga cari tempat terbaik. Tapi sementara tempat yang tersedia hanya di gedung futsal itu,” ucap pria berambut klimis itu.

Wadek III FUF itu berpesan bahwasannya, pelaksanaan PBAK itu merupakan momentum paling awal mahasiswa masuk ke kampus.

Mereka datang membawa banyak ekspetasi dan harapan di dalamnya, semestinya PBAK itu menghadirkan pesan yang positif kepada mahasiswa baru. Kemudian mereka akan memiliki spirit dan passion yang kuat bahwa mereka itu milik kampus yang tepat dan akan melakukan studi dengan sungguh-sungguh.

Terkait tempat yang dijadikan sebagai area pelaksanaan PBAK yang kurang tepat tentunya menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya.

 

Reporter: Alda Marissa, Mar’atul Mufidah, Alfi Rohmah

Editor: Al Ghozaly Irzha

Post Comment