Solidaritas-uinsa.org — Tahun ini Surabaya menjadi tuan rumah acara Global Peace Youth Interfaith Assembly (GPYIA) menyusul acara tahun 2015 kemarin yang diadakan di Jakarta. Kegiatan yang dikelola oleh Global Peace Foundation (GPF), organisasi yang berkomitmen pada pembangunan perdamaian dunia, mengadakan kegiatan rutin tahunannya tepatnya di gedung Auditorium kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UIN SA) pada hari Selasa (8/3).
Acara GPIYA adalah pertemuan pemuda dari berbagai latar belakang, tujuan utama acara tersebut adalah menyebarkan nilai-nilai Satu Keluarga yang Berketuhanan atau One Family under God. Menurut Handika pribadi selaku ketua pelaksana, Surabaya belum punya konsep program lintas agama dibidang perdamaian sehingga dia sangat senang jika acara tersebut sukses terlaksana di Surabaya.
Tema GPYIA yang diusung kali ini adalah Moral And Innovative Young Leaders: The Key To Lasting Peace, “Pemimpin yang dapat menjaga perdamaian dunia adalah pemimpin yang bermoral dan berinovasi, jadi dalam artian untuk mewujudkan perdamaian kita harus menjadi manusia seutuhnya yang bermoral. Wujud inovatif sendiri kita sampaikan dengan menyediakan tempat penulisan kertas harapan yang ditempelkan di sebelah pintu masuk gedung sebagai wadah untuk pemuda menuangkan inovasinya.” Ungkap seorang yang juga menjadi founder Organisasi UINSA Students Forum ini.
Acara GPYIA dimulai pukul 09.00 pagi dan selesai pukul 17.15 sore, dihadiri oleh beberapa Tokoh lintas agama seperti H. Dedy Mulyadi, S. H. (Bupati Purwakarta), Romo Corolus (misionaris Oblate Maria Immaculata), Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph. D. (Ketua Bagian Kegiatan GPF), James Poon, Dr. Drs. WS Ongky Setio Kuncono, S.H, M.M,. Bekerja sama dengan Tempo dan beberapa organisasi Mahasiswa UIN SA antara lain Ambisi, LPM Solidaritas, LPM Qimah, dan IPNU. (Iqbal)