mediasolidaritas.com – Suasana baru terlihat di halaman gedung Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UINSA. Prosesi penyambutan mahasiswa baru (maba) diwarnai dengan pelbagai hal baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan terlihat pada upacara pembukaan di awal prosesi penyambutan maba di Fakultas Syari’ah dan Hukum. Dalam upacara ini, pihak panitia menggunakan bahasa Arab, semua komando serta sambutan dari instruktur upacara menggunakan salah satu bahasa internasional tersebut.
Upacara berbahasa Arab tersebut juga memunculkan tanggapan dari Dita, salah satu mahasiswa baru Hukum Ekonomi Syari’ah, “Soalnya kan aku dari sekolah negeri dan baru kali ini upacara berbahasa Arab, jadi ya lucu,” ungkapnya. Lahirnya konsep upacara berbahasa ini sendiri berasal dari usulan pihak mahasiswa yang kemudian disetujui oleh Ah. Fajruddin Fatwa selaku Wakil Dekan III FSH. Upacara juga diikuti oleh perwakilan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) yang berperan sebagai pemegang bendera program studinya masing-masing.
Setelah upacara usai, prosesi penyambutan dilanjutkan dengan penampilan dari anggota teater Q yang menampilkan kisah Hanoman dan Dewi Shinta sekaligus merupakan Cucuk Lampah barisan mahasiswa baru. Prosesi ini juga dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap budaya Indonesia, yang di sisi lain untuk menunjukkan eksistensi teater Q kepada mahasiswa baru.
Prosesi penyambutan juga kembali dimeriahkan dengan lantunan sholawat dari kelompok banjari FSH, Mafas yang mengiringi langkah mahasiswa baru saat memasuki gedung fakultas. Selain itu para dosen, jajaran Kaprodi, serta anggota Dema FSH juga berdiri di depan pintu sembari menyalami mahasiswa baru satu persatu. Pihak panitia juga menggelar karpet hijau sebagai bentuk ucapan selamat datang.
Ah. Fajruddin Fatwa mengaku rangkaian prosesi penyambutan maba yang memakan waktu sekitar 25 menit tidak mengganggu rundown acara yang telah ditentukan. Menurutnya, manajemen kegiatan yang baik tetap bisa menghemat waktu. Ia mengibaratkan hal tersebut seperti perjalanan ke suatu tempat yang bisa ditempuh dalam waktu yang berbeda-beda tergantung pada transportasi yang digunakan.
Konsep acara penyambutan yang berlangsung di FSH merupakan hasil perundingan bersama antara Dema & Sema Fakultas dengan pihak fakultas sebagai bentuk koordinasi dan kerja sama antar keduanya. “Karena kami yakin dan percaya (bahwa, red) mahasiswa kalau diberi kesempatan, mereka itu luar biasa”, imbuhnya. (inw/sof)