Solidaritas-uinsa.org–PKK-MB UINSA memasuki hari terakhir (31/08). Semua mahasiswa angkatan 2017/2018 dijadwalkan berkumpul di Gedung Sport Center and Multipurpose untuk menerima materi motivasi. Pukul 07.42 WIB semua peserta PKK-MB memasuki ruangan, hanya tersisa satu fakultas yang masih berada diluar gedung yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK).
Panitia PKK-MB banyak yang menunggu diluar gedung agar acara kondusif, dikarenakan kapasitas gedung yang sudah penuh. Terlihat beberapa panitia memanfaatkan waktu dengan beristirahat. Berbeda dengan panitia dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), mereka membuat kegiatan sendiri dengan memainkan yel-yel unik bersama.“Elbow-Up! Duduk, jengking, mengkangkang, miring, melet!O zippozippothey say yeh yeh,”itu salah satu kutipan yel-yel yang mereka nyanyikan.
Kegiatan itu mereka lakukan untuk mempererat kekeluargaan antar panitia. Konsep yang dibuat bukan merupakan konsep yang matang, tetapi inisiatif dari panitia. “Cara menanamkan kekeluargaan di panitia sendiri. Gak ada konsepan, tadi itu ujuk-ujuk ketua OC (Organizing Commitee, Red) dan GM (General Manager, Red) biar tidak menganggur,” ucap Muhammad Rizqi Ramadhan (21) sebagai GM FDK dari Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling Islam (BKI) semester 7.
Konsep ini pertama kali dilakukan oleh FDK. GM mengharapkan agar tahun berikutnya kegiatan ini dapat lebih mempererat kekeluargaan panitia, dengan memanfaatkan yel-yel warisan yang dibuat oleh angkatan sebelumnya. Cicin selaku mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) mengatakan bahwa hal tersebut menarik dan jarang sekali dilakukan, ia berharap agar diterapkan lagi oleh FDK.
Peserta PKK-MB yang melihat aksi kocak panitia itu mengaku bahwa kegiatan tersebut terlihat seru dan lucu. “Ya seru aja ngeliatnya gitu,” ungkap Wulandari (19) mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) FTK. Mahasiswa lain bernama Wilis (19) yang juga dari prodi MPI mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka bahwa panitia PKK-MB dari FDK akan beraksi dengan yel-yel dan gerakan yang lucu itu. “Lucu juga sih,” tambah Wilis.
GM FDK juga menuturkan bahwa setelah bersenang-senang dengan yel-yel tersebut, mereka melakukan evaluasi terhadap apa yang kurang dari lafalnya. Hal ini mereka lakukan agar merasa lebih nyaman dalam melakukan kegiatan yang membangun semangat para anggota DEMA FDK, terutama untuk mempererat tali persaudaraan. (ada/yuz/rzk)