Ilmu Hukum, Program Studi Baru FSH
BERITA

Ilmu Hukum, Program Studi Baru FSH

mediasolidariitas.com – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UINSA mempunyai Program Studi (Prodi) baru, yakni Ilmu Hukum. Prodi baru tersebut sudah mendapatkan surat izin sejak Juni 2018. “ Karena SK (Surat Keputusan Izin Operasional) turun dipertengahan tahun, maka Prodi Ilmu Hukum tersebut baru bisa dibuka tahun 2019 ini.” Ungkap Suqiyah selaku Wadek I FSH.

Fajar, selaku Wadek III FSH, juga mengungkapkan bahwa perencanaan Prodi Ilmu Hukum menghabiskan waktu selama dua tahun, dengan latar belakang integrasi keilmuan. Sesuai dengan SDM (Sumber Daya Manusia) dan fasilitas serta jaringan yang baik untuk itu dibuat Prodi Ilmu Hukum.

“Integrasi keilmuan, yang kedua menyiapkan tenaga profesional di bidang hukum, ya melek hukum, positif dan keislaman.” Ungkap Fajar saat menjelaskan tujuan prodi baru.

Terkait dengan kuota dan pendaftar, “200 sekian kita terima 39.” Tutur Fajar.

Ia juga menambahkan bahwa untuk Prodi Ilmu Hukum sendiri menerima dari seluruh jalur masuk UINSA, dengan kapasitas satu kelas. Sedangkan untuk Himaprodinya masih digabungkan dengan Himaprodi HTN (Hukum Tata Negara).

Fajar yang merupakan pendiri prodi ini merasa optimis. “Itu satu-satunya prodi yang seluruh dosennya doktor, saya belum doktor tapi karena saya pendirinya jadi saya ada disana.” Ucap Fajar. FSH menyiapkan 6 Doktor dan 1 Guru Besar untuk mengajar Prodi Ilmu Hukum.

“Kapasitas ilmu hukum (bukan prodi) Fakultas Syariah dan Hukum patut diperhitungkan. Karena banyak sekali kejuaraan, debat LDC (Law Debate Community) kita itu langganan juara. Itu kita punya kontrak sama KY (Komisi Yudisial), satu-satunya UIN di Indonesia, IAIN, STAIN itu kumpul semua yang punya kontrak sama KY cuma Surabaya.” Tambah Fajar.

Petinggi FSH itu berharap supaya lulusan Prodi Ilmu Hukum nantinya dapat menjadi hakim-hakim pengadilan negeri seperti alumni-alumni yang mampu bersaing di dunia pengadilan.

Menurut Muhammad Anugrah, salah satu mahasiswa baru Ilmu Hukum ini merasa sangat bangga bisa diterima di prodi yang ia impikan sejak masih duduk di MTS (Madarasah Tsanawiyah) dulu. Prodi ini mengantarkan ia kepada prinsip dan tujuan hidupnya yaitu menegakkan keadilan.

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Intan, Ia mengaku khawatir karena Prodi Ilmu Hukum belum terakreditasi. Intan takut jika berpengaruh pada peluang kerja setelah lulus. Pasalnya Intan baru mengetahui jika Prodi yang Ia pilih adalah Prodi baru setelah Ia sudah masuk di UINSA. Intan berharap Prodi Ilmu Hukum segera mendapat akreditasi dan mampu mengimbangi Prodi yang lain. (hsb/yn)

 

Post Comment