mediasolidaritas.com – Perusahaan start up bukan lagi istilah asing di era digital ini. Pertumbuhan sarana serta pengguna internet yang pesat, membuat Indonesia menjadi salah satu pasar potensial bagi perkembangan bisnis kreatif khususnya yang berbasis digital.
Bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya, pada Rabu dan Kamis (14-15/11) Detik.com menghelat sebuah acara bertajuk Innocreativation. Kegiatan ini menginisiasi gerakan digitalisasi yang mengkombinasikan inovasi, kreatifitas, dan kewirausahaan untuk membantu generasi masa kini dalam menghadapi datangnya digitalisasi dunia. Acara yang bertempat di Grand City Convention Hall and Exhibition ini mendatangkan sejumlah pembicara yang berasal dari dalam maupun luar negeri, sehingga antusisme para hadirin dalam mengikuti rangkaian kegiatan semakin menggebu.
Rangkaian acara Innocreativation sendiri dipandu oleh Azizah Hanum dan Reza Chandika selaku pembawa acara. Tri Rismaharini, selaku Walikota Surabaya memberikan sambutan dengan topik “Smart City to Smart People”. Innocreativation dilanjutkan dengan pengenalan perusahaan Tencent oleh Benny Ho (Senior Director of Business Development Tencent International Business).
Acara berlanjut pada diskusi panel yang dimoderatori langsung oleh Chairul Tanjung, Chairman CT Corp Company. Tajuk yang diangkat pada diskusi ini adalah “CEO vs CEO”. Diskusi ini melibatkan empat pembicara yakni, Achmad Zaky selaku CEO Bukalapak.com, Kevin Aluwi selaku salah satu founder Go-Jek, ada pula Randy Jusuf selaku Managing Director of Google Indonesia, dan Dian Sastro, artis yang juga berprofesi sebagai pengusaha. Diskusi ini menceritakan manis pahit dunia bisnis start up. “Saya benar-benar menjadi jongos,” ungkap Dian Sastro ketika menceritakan awal ia banting setir dari artis menjadi pekerja kantoran.
Setelah sesi istirahat dan penampilan band Nev+, Innocreativation berlanjut dengan pengenalan Google Cloud oleh Anish Malhotra (South East Asia Head of Customer Engineering Google). Acara selanjutnya adalah seminar dengan topik E-Sport Indonesia yang dibawakan oleh Giring Ganesha, founder Indonesia E-Sport Premier League. Giring mengungkapkan bahwa E-Sport bukan hanya sekedar bermain game, namun E-Sport juga merupakan olahraga yang mulai diperhitungkan. Innocreativation dilanjutkan dengan diskusi panel dari para founder perusahaan start up. Diskusi bertema “How To Start a Startup?” dimoderatori Dennis Adhiswara founder Layaria Network, dengan mengundang Timmy Alfatih (CEO Kitabisa.com), dan Endra Diputra (GM Youth & Community Jawa Bali Telkomsel) sebagai pembicara.
Acara masih terus berlanjut, kali ini Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bertugas memoderatori diskusi panel berjudul “Comedy Makes Money” dengan dua orang pembicara andal, Pandji Pragiwaksono dan Ernest Prakasa. Diskusi panel berjalan lancar diiringi tawa hadirin sebab aksi kedua pembicara yang tidak berhenti mengundang gelak tawa. Rangkaian acara hari pertama berakhir pukul 18.00 WIB dengan live music performance dari Mocca.
Memasuki hari kedua pada Kamis (15/11) lalu, Solidaritas kembali mengikuti keseruan acara bersama kurang lebih 3000 hadirin lain yang juga memadati Grand City Convention and Exhibition Surabaya.
Di hari kedua, hadirin yang datang masih sama antusiasnya dengan hari pertama. Beberapa orang mengaku hadir dua berturut-turut, namun ada juga yang memang hanya datang di hari pertama atau hari kedua saja.
Kemeriahan acara dimulai dengan keynote speech oleh Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia dengan bahasan keadaan ekonomi digital di Indonesia. Rudiantara menjelaskan bahwa Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan perusahaan start up, empat perusahaan startup yang saat ini telah menjadi perusahaan lokal besar adalah Tokopedia.com, Traveloka.com, Go-Jek, dan Bukalapak.com.
Lepas dari keynote speech pertama, topik kemudian beralih pada serba-serbi YouTube, yang diserahkan pada Fibriyanti Elastria (Head of Consumer Marketing at Google) selaku pembicara. “Do what you can’t,” ujarnya beberapa kali untuk meyakinkan para milenial bahwa di era ini, apa yang diinginkan dapat dicapai dengan banyak jalan melalui internet. Pertumbuhan internet yang pesat di Indonesia menjadikan kemudahan akses informasi hanya dalam genggaman tangan sehingga milenial tidak perlu ragu dalam hal publikasi karya, begitu ungkapnya setelah menampilkan sebuah video tutorial kecantikan yang tengah viral di kalangan pengguna YouTube.
Masih di hari kedua, Innnocreativation kembali membuat hadirin terpukau dengan kehadiran Ruben Onsu dan Andrian Ishak. Ruben Onsu yang merupakan owner bisnis Ayam Geprek Bensu bercerita perihal perjalanannya saat merintis usaha tersebut. Adapun Andrian Ishak, sosok founder Namaaz Kitchen membuat penonton tidak henti-hentinya keheranan dengan demo dan konsep menu Namaaz Kitchen-nya yang berbeda sama sekali dari menu makanan yang ada di restoran pada umumnya. Acara semakin meriah dengan hadirnya Sheryl Sheinafia yang membawakan beberapa lagu dengan apik.
Diskusi kemudian beralih ke topik “Survival Musician” yang dimoderatori oleh Pongky Jikustik. Diskusi panel pada sesi ini juga kembali mengundang histeria penonton dengan hadirnya Eka Gustiwana, Sheryl Sheinafia, dan Afgansyah Reza sebagai pembicara yang kesemuanya mengisahkan bagaimana perjuangan yang harus ditempuh ketiganya demi mewujudkan mimpi menjadi musisi. Setelahnya turut hadir pula Guannan Pu (Strategic at Partnerships Manager at Facebook), Arno Tse (Head of Sales Go-pay), dan Soegianto Amin (Director Level Bonnet Group Representatif OJK) yang mensosialisasikan gerakan cashless society.
Pembicara terakhir datang dari topik “Think Different” yang diisi oleh Dimas Djayadiningrat, seorang sutradara video klip dan film di Indonesia. Innocreativation hari kedua kemudian resmi berakhir setelah sebelumnya menyuguhkan penampilan Afgansyah Reza sebagai penutup rangkaian acara Innocreativation 2018. (shf/ais/sof/fkr/rzk)