MediaSolidaritas.com — Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjalin kerjasama dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) dengan melibatkan personel polisi aktif sebagai mahasiswa baru.
Wakil Rektor III UINSA Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Abdul Muhid menjelaskan bahwa kerja sama ini dimulai dari kesepakatan antara Polda Jatim dan UINSA untuk merekrut beberapa personel Polisi Santri.
Dikutip dari laman resmi humas.polri.go.id, Polisi Santri merupakan suatu wadah perkumpulan beberapa personil polisi yang telah di bekali dengan pengetahuan tentang agama melalui kegiatan pesantren serta majelis ilmu yang di fasilitasi oleh instansi kepolisian setempat, serta menjadi tempat bagi polisi untuk melakukan pembinaan rohani melalui pendekatan agama.
“UINSA itu kerjasama dengan Polda, salah satunya adalah polisi kuliah S1 di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK),” jelas Abdul Muhid saat diwawancarai pada Kamis (15/8).
Dari permintaan Polda Jatim, para polisi ini ditempatkan di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Kerjasama ini dilakukan dengan tujuan peningkatan kualifikasi pendidikan Polisi Santri yang akan mengisi kegiatan kerohanian spiritual di kepolisian, sehingga dari kesepakatan ini juga terjadi proses seleksi yang dilakukan Polda Jatim untuk merekrut personelnya menjadi mahasiswa UINSA.
Pihak kampus pun menerima seleksi tersebut sebagai persyaratan akademis dan non akademis.
“Jadi dengan kerjasama itu artinya kita (pihak UINSA, red) dipercaya oleh lembaga kepolisian untuk mendidik anak buahnya yang nantinya akan disebar di seluruh Jawa Timur,” tutur Moh. Ansori, Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).
Dari jalur kerjasama ini, UINSA berhasil merekrut 19 mahasiswa baru dari 30 calon mahasiswa yang mengikuti seleksi.
Karena mahasiswa yang direkrut merupakan polisi aktif, ada beberapa ketentuan khusus dalam mengikuti perkuliahan. Personel polisi aktif ini akan mengikuti kelas dari siang hingga sore hari, sementara pada pagi hari mereka bertugas di Polda Jatim, dari Senin hingga Kamis.
“Dalam Memorandum of Understanding (MoU), dijelaskan bahwa mereka adalah mahasiswa kelas khusus. Mereka akan bertugas di Polda Jatim pada pagi hari dan kuliah di kampus pada siang hari,” tambah Ansori.
Selain jadwal kuliah yang berbeda, para personel polisi aktif juga tidak memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) seperti mahasiswa umum dan mengikuti muatan tambahan khusus. Namun, jam perkuliahan tetap mengikuti program studi yang telah ditetapkan.
Personel polisi yang lulus seleksi penerimaan calon mahasiswa baru 2024 melalui kemitraan Polda Jatim dan UINSA berkesempatan mendapatkan beasiswa penuh dari UINSA.
Beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan melalui program kemitraan yang berdampak pada berbagai aspek, termasuk penanganan kriminalitas.
“Adanya kemitraan ini akan membantu UINSA semakin dikenal sebagai lembaga yang memiliki keistimewaan dan memberikan manfaat bagi mitra kerjasamanya,” tutur pria paruh baya tersebut.
Ansori juga mengungkapkan bahwa kerjasama antara UINSA dan Polda Jatim akan terus berlanjut, namun masih belum diketahui apakah program studi yang dapat dipilih akan berubah atau tidak.
“Masih belum tahu apakah kerjasama yang kedua kalinya nanti masih tetap prodi KPI yang diberi kepercayaan atau ada perubahan. Tapi yang jelas kita harapkan kerjasama ini bisa terus berjalan,” pungkasnya.
Reporter: Nurlaily Zuhrah & Moh. Nurul Huda
Editor: Tasha Faradilla Ramadhani & Tanaya Az Zhara