Kisah Cinta dan Petualangan
RESENSI

Kisah Cinta dan Petualangan

Judul Buku                  : KONSPIRASI ALAM SEMESTA
Pengarang                   : Fiersa Besari
Penerbit                       : Mediakita
Jumlah Halaman          : vi + 238 Halaman
Tahun Terbit                : 2017
No. ISBN                    : 978-979-794-535-0
Peresensi                     : Moch. Syihabudin Nuha*

Buku ini ditulis oleh Fiersa Besari, dia sangat menyukai dunia musik yang berujung membuka studio rekaman, yang membuatnya mengenal banyak musisi sekaligus mengembangkan karir musiknya. Selain penulis, beliau juga aktif sebagai pemain musik dan pegiat alam. Beberapa capainnya seperti penggagas Gerakan Aksi Menulis, membuat perpustakaan kecil, serta membuat studio rekaman profesional.

Keunggulan buku ini ada pada sisi menariknya. Buku ini sebenarnya adalah sebuah album lagu yang dikombinasikan menjadi sebuah albuk (album buku). Novel ini banyak mengajarkan kita untuk bersikap tegar, sabar dan pantang menyerah dalam menjalani hidup. Buku ini tidak hanya menyuguhkan soal percintaan, namun banyak pula dijumpai kisah-kisah inspiratif sebagai pembangkit semangat nasionalisme.

Didalamya bercerita tentang sebagian daerah di Nusantara yang jauh dari keramaian, namun rasa kekeluargaan tetaplah nomor satu. Sebuah bacaan yang sangat cocok untuk kalangan remaja yang sedang mencari jati diri mereka. Untuk bahasa yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti, alur dan ceritanya sistematis dan faktual dengan data data yang ada didunia nyata. Penilaian terhadap sampul sangat cocok yang bermotifkan poros dari planet di tata surya seolah menggambarkan judul dari buku Konspirasi Alam Semesta ini. Penulisan dan tata letak huruf juga rapi dan sesuai kaidah EYD, sehingga pembaca mudah memahami isinya.

Buku ini bercerita tentang Juang Astrajingga, lelaki kumal yang memiliki tubuh kurus. Kata orang orang dia memiliki ingatan fotografis, dia masih mampu mengingat dengan jelas masa kecilnya dengan detail. Dia terlahir dari seorang ayah “ekstapol” (mantan tahanan poitik) yang terkadang membuatnya geram terhadap celaan dan cemoohan dari orang lain, bahkan tetangganya sendiri. Tidak jarang dia mendapat hukuman dari ayahnya dikarenakan perkelahian karena melawan celaan dan cemoohan itu.

Suatu hari, saat ia sedang mencari buku, dia tidak sengaja menabrak seorang gadis yang seolah membuat jagatnya berhenti. Kemudian dia ditugaskan untuk melengkapi data seorang sinden yang bernama Shinta Aksara, dia mewawancarai anaknya yang bernama Ana Tidae, ternyata gadis kemarin adalah orang yang akan diwawancarainya. Dia tidak pernah tahu apa yang direncanakan oleh alam semesta. Berawal dari wawancara itu, Juang berencana untuk  melakukan banyak hal bersamanya. Didalam perjalanan mencari jati dirinya, dia kembali diuji oleh alam dengan kabar ibunya yang masuk rumah sakit karena lambungnya yang bertambah parah. Dan begitulah seterusnya, alam terus mengujinya hingga dia kuat menerimanya.

Buku ini bertemakan sebuah perjalanan hidup Juang Astrajingga yang juga sebagai tokoh utamanya dan Ana Tidae, anak dari sinden Shinta Aksara. Penokohan, Juang Astrajingga adalah seorang lelaki tampan, sosok yang tegar, keras dan pantang menyerah, sedangkan Ana Tidae adalah wanita yang cantik, sosok yang lembut, tegar, penuh kasih sayang, dan pantang menyerah. Alur yang digunakan menggunakan alur maju, dimana penulis menceritakan kisah tokoh dari awal ia bertemu seorang gadis, kemudian terjadilah konflik dalam cerita, semua disusun secara urut dan kronologis oleh penulis. Untuk sudut pandangnya menggunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.

Buku ini menurut saya sangat cocok sebagai bacaan para remaja yang sedang mencari jati dirinya. Mulai dari covernya sangat menarik dengan motif orbit tata surya. Menariknya, pada buku ini ada sebuah lagu yang sama dengan bab yang sedang dibaca dan dapat didengarkan dengan cara scan QR barcode yang terletak diakhir bab-nya. Buku ini merupakan hasil kombinasi dengan album lagunya. Oleh karena itu pada covernya tertulis “Albuk #1” maksudnya adalah Album Buku pertama penulis. Kekurangan pada buku ini adalah banyak terdapat kalimat-kalimat yang ada di akhir sebuah bab yang menyulitkan pembacanya untuk memahami apakah itu lirik sebuah lagu atau puisi. Banyak juga ditemui tulisan halaman yang kurang jelas.

*Anggota Calon Magang LPM Solidaritas 2019

Post Comment