Kondisi Tak Membatasi Shinta Ikut PBAK
BERITA CORET

Kondisi Tak Membatasi Shinta Ikut PBAK

mediasolidaritas.com – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya hari kedua (29/8) diisi dengan pengenalan organisasi intra kampus, diantaranya pengenalan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Eksekutif Mahasiswa (SEMA), dan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP). Selain itu, terdapat juga pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK). Begitu juga dengan pengenalan fakultas yang juga dilakukan pada hari ini.

Ada sedikit pemandangan yang berbeda dari PBAK, Shinta Dewi, salah satu mahasiswi Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) menggunakan kruk untuk berjalan. Kondisi ini dialami Shinta karena kecelakaan yang menimpanya beberapa bulan lalu. Ia pun sempat mendapat rekomendasi dokter untuk tidak mengikuti PBAK. “Sebetulnya, kita dari pihak panitia PBAK sudah memberikan keringanan terhadap adik itu (Shinta Dewi, red) tapi dia bilang tetap mau ikut,” tutur Ibnu Al Alim, koordinator panitia PBAK FTK.

Keterbatasan gerak tak menghalangi dirinya mengikuti kegiatan PBAK di UINSA. Kakinya yang tengah mengalami masa pemulihan setelah patah tulang di bulan Desember, juga tak membuatnya rendah diri dan kehilangan semangat untuk mengikuti seluruh rangkaian acara. Panitia PBAK FTK Divisi Kesehatan akhirnya berkoordinasi dengan Pramuka untuk mendampingi Shinta selama acara berlangsung. “Panitia benar-benar membantu aku, ada yang membantu aku cari jalan biar nggak desak-desakan sama yang lain, dan aku juga selalu didampingi biar nggak terlalu lama berjalan,” jelas Shinta.

Untuk menuju gedung yang digunakan untuk PBAK, ia dibonceng oleh salah satu panitia, sebab jarak gerbang ke gedung tersebut cukup jauh. “Sebenarnya tidak ada instruksi langsung dari saya selaku koordinator panitia PBAK FTK. Itu murni inisiatif panitia pendamping mahasiswa baru,” lanjut Alim.

Shinta juga menunjukkan apresiasinya terhadap PBAK tahun ini. Ia menilai bahwa PBAK UINSA memberikan banyak pengetahuan. Menurutnya, panitia PBAK UINSA tahun ini sangat toleran terhadap mahasiswa baru yang memiliki keterbatasan beraktifitas, seperti dirinya.

“Tahun depan, PBAK seperti ini saja, santai. Jadi semua mahasiswa baru bisa mengikuti dan memahami materi yang disampaikan, walau dalam kondisi apapun,” tutupnya dalam wawancara bersama Solidaritas. (njb/shf/kin)

 

Post Comment