mediasolidaritas.com – Teater SUA Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Kamis malam (15/03), menggelar pentas seni yang bertempat di Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Acara yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB ini menampilkan drama singkat yang mengusung cerita kehidupan masa SMA berjudul Kudeta. Drama yang keseluruhan aktornya merupakan mahasiswa semester 2 yang tergabung dalam Teater SUA ini bergenre realis komedi.
Red Band FDK menjadi pembuka acara dengan membawakan beberapa lagu seperti Sayang – Via Vallen, Lir-Ilir dan Surabaya yang dikemas secara unik. Pementasan drama yang penonton dan tamu undangannya berkisar kurang lebih 400 orang ini mengusung kisah tentang perebutan ‘kekuasaan’ diantara siswa SMA. Kekuasaan yang dimaksud disini sendiri tidak lain adalah kekuasaan untuk bisa menundukkan adik kelasnya. Ubaid Al Ansori selaku pimpinan produksi menuturkan alasan dipilihnya setting latar kehidupan SMA, “Karena aktor-aktornya masih muda & belia sehingga kita menyesuaikan dengan keadaan tersebut” jelasnya.
Acara ini diselenggarakan sebagai agenda tahunan teater SUA, karena setiap anggota baru harus mempersembahkan penampilan sebagai tugas pertama mereka. Acara tersebut tak hanya dihadiri oleh mahasiswa UINSA saja tetapi ada pula beberapa komunitas teater yang juga hadir sebagai tamu undangan dari Surabaya sekitar 25 teater dan juga dari berbagai daerah seperti Jogja, Lamongan, Madura, Gresik, Sidoarjo dan Malang.
Lagu pendukung dalam drama tersebut juga merupakan hasil karya dari Teater SUA sendiri. Menurut penuturan Ubaid, persiapan acara ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan secara keseluruhan. Terkait pendanaan acara, Ubaid mengatakan bahwa anggaran diperoleh dari kas Teater SUA, iuran anggota dan sumbangan donatur yang juga merupakan senior Teater SUA sendiri.
Beberapa adegan sempat membuat penonton bersorak-sorai ikut merasakan gemuruh suasana yang tercipta dalam drama yang berdurasi sekitar satu jam tersebut. “Kami dapat menangkap ini seperti cerita komedi,” ujar Novel salah seorang penonton. Salah satu kalimat yang juga merupakan pesan dari drama berjudul Kudeta ini adalah bahwa pada saat kita bekerja sama dengan orang lain, pada saat itu juga kita harus siap ditinggalkan. (Lin/Frh/Sof)