Lutfil Ansori: Plagiarisme Termasuk Kejahatan Akademik
BERITA

Lutfil Ansori: Plagiarisme Termasuk Kejahatan Akademik

MediaSolidaritas.com – Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) hari kedua (2/09) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang bertempat di gedung Sport Center di kampus Ahmad Yani dipetakan di masing-masing fakultas untuk mendapatkan materi akademik dan non-akademik.

Pada awal pembukaan mendapat sambutan dari Ibu Suqiyah Musafa’ah sebagai Dekan. Hari kedua PBAK berisi materi-materi kefakultasan, dimana pihak fakultas berkolaborasi dengan unit kerja lain.

Mahasiswa baru pada saat PBAK berlangsung di hari itu diberi beberapa materi sebagai pembekalan di bangku perkuliahan nanti. Salah satu materi yang diberikan adalah anti-plagiarisme yang sudah disampaikan oleh Lutfil Ansori.

Menurut Lutfil, dunia mahasiswa adalah memasuki dunia baru yaitu dunia akademik yang akan berhadapan dengan plagiarisme. Yang mana plagiarisme merupakan kejahatan akademik, karena plagiarisme yakni pengambilan karangan milik orang lain dan menjadikannnya seolah-olah miliknya.

“Jadi, mengakui karangan atau karya orang lain seolah-olah itu milik kita termasuk plagiarisme atau yang disebut plagiat,” ujarnya.

Lutfil menambahkan, bahwasannya plagiarisme itu selalu dikonotasikan sebagai academic cheating atau kecurangan akademik. Hal itu sama halnya dengan kejahatan berupa kebohongan, pencurian, ketidakjujuran yang berada di dunia akademik. Masing-masing plagiasi memiliki risiko dan sanksi yang beragam yang mana akan sangat fatal jika dilakukan oleh seorang mahasiswa dan harus dihindari.

“Plagiat itu tidak diperkenankan, sebab plagiat itu dianggap sebagai kejahatan akademik,” ungkap dosen Hukum Tata Negara tersebut.

Di akhir menyampaikan materi, Lutfil juga memberikan solusi agar mahasiswa bisa terhindar dari plagiarisme seperti menyertakan sitasi pada sumber yang diambil, melakukan parafrase dengan tetap mencantumkan sumbernya, interpretasi atau menganalisis terhadap data-data yang didapatkan, dan menggunakan aplikasi anti-plagiarisme seperti turnitin.

Lutfil Ansori menambahkan bahwa parafrase merupakan cara yang paling efektif untuk menghindari plagiarisme, “Ini (parafrase) adalah cara yang paling bagus menurut saya,” jelas pria lulusan Universitas Islam Indonesia. (Ingrid Amalia Putri – Nadia Nur Afida – Nur Alifa Saharani Romadhoni)

 

 

 

 

 

 

 

Post Comment