mediasolidaritas.com – Setelah dua hari PBAK UINSA berlangsung, Panitia Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) baru mengetahui terdapat mahasiswa baru Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) yang mengikuti rangkaian kegiatan di FUF pada Kamis (30/8). Mahasiswa yang bernama Mukhamad Nurul Badrul Qomar tersebut mengira Perbandingan Mazhab FSH termasuk FUF.
“Saya dulu dari Program Studi (Prodi) Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat IAIN Surakarta, jadi saya kira Perbandingan Mazhab (di UINSA, red) juga masuk FUF,” ujar Qomar.
Ia sempat bertanya pada teman satu Madrasah Aliyahnya terkait Prodi Perbandingan Mazhab. Setelah Qomar mengetahui bahwa Perbandingan Mazhab masuk FSH, dia langsung menuju FSH. “Saya bertanya kepada panitia di FSH, ada nama saya nggak? Ternyata ada. Jadi saya langsung gabung,” lanjut Qomar.
Menurut panitia FSH, Qomar diantarkan panitia PBAK, “Dia langsung diantarkan ke FSH, Hari Rabu jam 10 itu,” jelas Kholilur Rahman, selaku ketua Dewan Mahasiswa (Dema) FSH. Setelah Qomar bergabung dengan teman-teman di FSH, tidak ada sanksi yang diberikan panitia, sebab sebelumnya Qomar tidak mengerti.
Panitia FUF mengatakan bahwa memang dari awal peserta tidak menggunakan pita identitas fakultas sebagai atribut wajib saat pelaksanaan PBAK hari pertama. “Dia langsung masuk di barisan Fakultas Ushuluddin, baru besoknya dia pakai pita,” lanjut Kholilur Rahman.
Akan tetapi, menurut kesaksian Qomar, dia dari awal sudah mengira menjadi bagian dari FUF, sehingga dia juga memakai pita berwarna biru sesuai anjuran identitas fakultas dan memasuki barisan FUF. Dia pun mengakui bahwa itu murni kesalahannya yang kurang dalam mencari informasi. (shf/kin/faj/mcl)