Mencari Pundi Rupiah dari Kegiatan PBAK
BERITA

Mencari Pundi Rupiah dari Kegiatan PBAK

mediasolidaritas.com – (16/08) Selama kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) berlangsung, mahasiswa baru (Maba) dilarang membawa kendaraan pribadi ke kampus. Hal ini menjadi penyebab munculnya parkiran-parkiran motor di luar kampus.

Kegiatan PBAK dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kampus untuk menguntungkan mereka. “Kulo ngertos, enten PBAK dugi bocoran tiang-tiang, terose kajenge enten limangatusan sepeda ndugi arek ospek. (Saya tau, akan ada PBAK dari orang-orang sekitar, katanya akan ada lima ratus sepeda anak ospek, red)” ungkap Pak Agus, salah satu  tukang parkir lahan kosong samping kampus.

Parkiran dibuka mulai pukul setengah enam pagi hingga pukul lima sore dan tarif parkir setiap kendaraan adalah lima ribu rupiah. “Bayare gangsal ewu jogo ngantos jam gangsal sore. (Bayarnya lima ribu rupiah jaga sampai jam lima sore, red)”,

Bahkan omset jaga parkir satu hari bisa sampai satu juta hingga dua juta rupiah. Pak Agus yang juga orang asli Wonocolo mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari Karang Taruna, jadi tidak perlu izin ataupun menyewa lahan untuk parkir. Namun, hal itu tidak menjadi peningkatan omset karena memang setiap ada event atau acara memang mendapatkan omset segitu.

Omsete ben dinten ngantos setunggal sampek kale juta mbak, niki parkirane mboten nganggo izin nopo-nopo, soale niki damel tambahan kegiatan Karang Taruna. Omset parkiran standart mawon mbak, biasane lek wonten acara teng Jatim Expo nggeh sak wontenan itok e. (Omset setiap hari sampi satu hingga dua juta rupiah kak, ini lahan parkiran tudak memerlukan izin apapun, karena ini untuk kegiatan karang taruna. Omset yang didapatakan standart, biasanya kalau ada acara di Jatim Expo juga dapat segitu, red)”. Hal tersebut ditambahkan bapak penjaga parkir waktu di wawancarai.

Maba sendiri merasa terbantu adanya parkiran yang ada di luar kampus. “Menurut saya, parkiran di luar kampus cukup membantu karena dari pihak kampus kan melarang Maba untuk membawa kendaraan pribadi demi kelancaran PBAK itu sendiri, lagipula parkiran itu juga bisa membantu masyarakat sekitar,” ungkap Eva Nur Rachmawati selaku maba dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM).

Untuk tarif parkir berbeda beda tergantung tempat parkir. “Kalau tarifnya sih mbak, macem-macem tergantung anaknya parkir dimana, kalau kata temen ku ada yang sepuluh ribu dan lima ribu. Kalau parkir di Jatim Expo tiga ribu,” ungkapnya.

Menurutnya juga hal itu tidak menjadikan keberatan. “Kalau saya tidak keberatan sih, karena orang tua kan ndak bisa nganterin, jadi dikasih uang untuk parkir, tapi agak khawatir dengan penjagaannya kak, kan kalau di parkir di tempat umum seringkali lecet, dan takut kehilangan tapi ya mau gimana lagi,” tambah Maba Fahum tersebut. (taq/ica/mel)

Post Comment