MediaSolidaritas.com – Cahaya langit Surabaya perlahan mulai berubah dari warna kebiruan menjadi jingga. Panorama tersebut membuat sebagian mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kampus Gunung Anyar menunda perjalanannya untuk segera kembali ke tempat peraduan masing-masing.
Kala itu angin berhembus dengan riang serta tenang mengantarkan kesejukan ketika matahari mulai terbenam sebab tugasnya telah usai. Nampak beberapa gerombolan mahasiswa yang masih berlalu-lalang menikmati suasana sore hari di area ‘danau’ kecil di tengah-tengah bangunan kampus yang berdiri megah nan kokoh.
Area yang terpaving itu menjadi andalan warga kampus, terutama mahasiswa untuk sekadar duduk melepas penat setelah mengikuti kegiatan perkuliahan. Tempatnya cukup strategis dengan pemandangan langit di depan mata ketika sore hari tiba.
Berbagai macam aktivitas pun dilakukan mahasiswa sembari duduk melihat pemandangan senja, seperti menikmati jajanan ringan atau sekadar saling mengobrol dengan rekan-rekan membicarakan banyak hal.
Kala itu kru solidaritas terdorong untuk berbincang-bincang ringan dengan sekelompok mahasiswa yang besilah di sekitar danau, tengah asyik mengobrol dan bersenda gurau. Keenam mahasiswa itu merupakan mahasiswa Sejarah Peradaban Islam (SPI) semester satu.
Umi, salah satu mahasiswa SPI mengaku bahwa senja menjadi kesukaannya lantaran cantik, indah, dan menarik.
“Jadi senja itu Mbak, mengandung banyak kenangan di dalamnya,” ungkap Umi dengan puitis yang kemudian disambut dengan sorakan dan tertawaan dari teman-temannya.
Mahasiswi asal Bengkulu itu menambahkan, baginya, senja mengingatkan banyak memori dan membuat seseorang bernostalgia.
Area sekitar UINSA kampus Gunung Anyar sudah seperti tempat nongkrong yang nyaman ketika menjelang sore hari. Di sekitar area luar kampus pun banyak ditemukan pedagang-pedagang kaki lima yang menggelar karpet di dekat dagangannya. Tak ayal hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa UINSA kampus Gunung Anyar untuk menghabiskan sedikit waktunya dengan mampir disana, apalagi dengan makanan dan minuman yang ditawarkan cukup ramah di kantong.
Berpindah tempat dan sedikit berjalan menyusuri jalanan UINSA kampus Gunung Anyar, suasana senja tampak mulai menghilang digantikan dengan suasana misteriusnya malam. Kru solidaritas kemudian menghampiri seorang mahasiswi yang tengah duduk bersama seorang temannya di tangga masjid.
Della Oktavia, mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia ini menarasikan bawah warna senja yang jingga itu indah dan elok dipandang. Warna dan corak khas senja menjadi kesukaannya ketika fenomena sore dimana langit yang biru menjadi jingga.
“Yang bagus itu warnanya, pokoknya bagus! Saking bagusnya, itu cuma bisa dilihat sesaat. Indah namun sesaat, itu definisi singkat dari senja.” ujar mahasiswa yang masih semester satu itu dengan tawa dan senyumnya yang manis.
Di balik megahnya gedung-gedung UINSA kampus Gunung Anyar, ternyata memiliki keistimewaan yang mampu menjadi pelepas penat warga kampus. Panorama sore hari yang terlukis di antara gedung-gedung kampus mampu memberikan pemandangan yang menakjubkan melalui bias cahaya matahari. Dengan warna jingga yang dipadukan dengan warna sedikit keunguan di dalamnya, tak ayal bagi beberapa orang, senja memiliki makna yang begitu dalam.
Penulis: Aiska Safna F. & Tabiina Alfi
Editor: Nabila Wardah