MediaSolidaritas.com – Pengendali Petugas (Dalgas) menjadi wajah baru petugas Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tahun 2024.
“Bisa jadi karena konsep PBAK kali ini berbeda. Sudah ada Keputusan Direktur Jenderal yang baru keluar bulan kemarin,” ujar Mahmudin Samin.
Inisiatif ini terinspirasi dari pengalaman Akhmad Muzakki, Rektor UINSA, saat menjadi Dalgas haji. Tujuan dibentuknya Dalgas untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan PBAK.
“Rektor terinspirasi saat jadi evaluator haji di tanah suci, jamaah manajemen haji pada tahun 2024 ada Dalgas yang memastikan manajemen haji berjalan dengan lancar. Kemudian inspirasi itu diberikan oleh beliau kepada kita untuk itu bisa dicontoh untuk manajemen pengelolaan PBAK,” ujar Abdul Muhid.
Abdul Muhid selaku Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama menyatakan Tugas Pokok dan Instruksi (Tupoksi) Dalgas adalah memastikan bahwa PBAK itu berjalan dengan lancar, tertib, aman.
Pembentukan Dalgas didorong oleh keinginan untuk mengatasi kendala yang terjadi pada Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) tahun sebelumnya. Salah satu alasan utama adalah adanya miskomunikasi antar pihak yang terlibat. Dengan adanya Dalgas, diharapkan komunikasi dapat berjalan lebih efektif dan terstruktur.
“Jadi latar belakang kericuhan kemarin itu salah satunya kan ada miskomunikasi sesama panitia di tingkat universitas, sehingga Dalgas diharapkan bisa meminimalisir kesalahan pahaman komunikasi antar panitia,” jelas Mahmudin Samin selaku ketua Senat Mahasiswa (SEMA) – U.
Pernyataan yang berbeda datang dari Abdul Muhid, ia menyatakan bahwa terbentuknya tim Dalgas tidak dilatarbelakangi dari kericuhan PBAK tahun lalu. Namun karena pengalaman pribadi Rektor ketika menjadi evaluator ibadah haji di tanah suci dan manajemen haji yang menjadi inspirasi untuk mahasiswa agar dapat menangani kegiatan besar lainnya.
Dalgas terdiri dari beberapa pihak, termasuk perwakilan dari rektorat, Senat Mahasiswa (SEMA), dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Tak hanya itu di dalam Dalgas juga terdiri dari perwakilan ketua setiap ORMAWA dan tiap-tiap ketua dalam kepanitiaan PBAK. Petugas ini ditandai dengan penggunaan kain kuning bertuliskan DALGAS di lengan atas mereka.
“Kalau Dalgas dari rektorat itu Prof. Ali Musthofa dan Pak Farid. Lalu SEMA dan DEMA Universitas. Nanti Dalgas di tingkat fakultas terdiri dari DEMA Fakultas dan juga Wakil Dekan (WADEK) 3,” ujar Abdul Muhid.
Dalgas tingkat universitas juga membawahi Dalgas tingkat fakultas dan juga kebawahnya, jadi secara koordinasi supaya jelas.
Menurut keterangan Mahmudin Samin ketika diwawancara tim Solidaritas, tugas utama Dalgas meliputi mengkoordinasikan seluruh kegiatan PBAK, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Selain itu, Dalgas bertanggungjawab untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban dengan melakukan pengawasan dan komunikasi yang efektif.
Jika ada kendala atau masalah yang timbul selama pelaksanaan PBAK, Dalgas akan segera bertindak untuk mencari solusinya dengan cepat dan tepat.
“Pembentukan Dalgas merupakan sebuah inovasi dalam penyelenggaraan PBAK. Pihak Universitas akan terus melakukan evaluasi terhadap kinerja Dalgas dan melakukan perbaikan jika diperlukan,” ujar Samin.
Dalgas PBAK tahun 2024 ditengarai menjadi bakal dimulai adanya Dalgas PBAK untuk tahun-tahun selanjutnya.
“Meskipun baru pertama kali diterapkan, pembentukan Dalgas merupakan langkah yang positif dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan PBAK. Dengan adanya Dalgas, diharapkan PBAK tahun ini dapat berjalan lebih lancar, tertib, dan sukses,” tutup Abdul Muhid.
Reporter: Dien Auliya, Ghaza Saputra
Editor : Dewi Aisyah