Merevitalisasikan Peran Mahasiswa untuk Berantas Korupsi
BERITA

Merevitalisasikan Peran Mahasiswa untuk Berantas Korupsi

mediasolidaritas.com – Kamis (1/11), akhir-akhir ini Indonesia digemparkan oleh korupsi berjemaah yang dilakukan oleh anggota DPRD di kota Malang. Kasus ini mendorong Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) untuk mengadakan acara seminar hukum tentang korupsi yang bertempat di Self Access Center (SAC) lantai tiga. Acara ini merupakan acara yang diampu oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dari fakultas itu sendiri.

Dengan mengusung tema “Peran Mahasiswa Terhadap Corruption by Design”, Ketua Dema FSH, Kholilur Rahman menegaskan bahwa tujuan diadakannya seminar ini, agar mahasiswa dalam perannya tidak hanya menjadi penonton saja ketika terjadi korupsi di tatanan pemerintahan, sebagaimana yang terjadi di Malang.

Acara ini tidak hanya fokus kepada acara inti yang diisi oleh pemateri. “Seperti biasanya, pra-acara akan diisi oleh teman-teman banjari, lalu diserahkan kepada moderator untuk acara inti dan nanti di tengah acara juga akan ada penampilan musik dari temen-temen Konkrit,” jelas Muthi’, ketua pelaksana (Ketupel) seminar.

Di dalam ruangan yang dipenuhi dengan tatanan kursi dan beberapa orang yang menjadi panitia serta peserta seminar yang bertengger diatasnya. Berita korupsi berjemaah yang terjadi beberapa bulan terakhir di kota Malang, menjadi pertimbangan bagi mahasiswa semester satu prodi Sistem Informasi, Fedora H.N, sebagai salah satu peserta yang mengikuti seminar ini. Gadis dengan kerudung merah muda menuturkan rasa keingintahuannya tentang seminar hukum.

“Apalagi disana tertulis tentang ‘Peran Mahasiswa Terhadap Coruption by design, apalagi sekarang korupsi lagi marak tuh, saya ingin tahu apa yang dibahas didalamnya,” ungkapnya sambil menunjuk banner yang terpampang di panggung. Gadis yang akrab disapa Heni ini juga berpendapat bahwa tidak wajar bagi para pemerintah semena–mena mengambil hak rakyat sendiri, sedangkan rakyatnya ditindas salah satunya tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat, dan tidak mendapatkan fasilitas yang layak.

Dengan diadakannya seminar yang sudah diatur dengan sedemikian rupa, tidak banyak harapan yang diungkapkan oleh Ketua Dema maupun Ketupel yaitu tidak lain agar mahasiswa tidak kehilangan perannya salah satunya sebagai agent of change. “Setidaknya mahasiswa harus memiliki peran disini, salah satunya dengan melapor kepada pihak yang berwajib salah satunya KPK,” tambah Kholilur Rahman. Muthi’ juga menambahkan dengan adanya seminar ini, semoga tidak terjadi generasi-generasi penerus koruptor selanjutnya, bukan hanya koruptor uang bisa koruptor waktu dan lain sebagainya. (del/din)

Post Comment