MediaSolidaritas.com – Mahasiswi Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengalami kejadian nahas. Tas berisikan dompet, kartu ATM dan make up raib digondol pencuri di Masjid Ulul Albab UINSA Kampus A. Yani pada Jumat (17/5).
Kejadian ini bermula ketika mahasiswi bernama Lailatul Rohmah Agustin meletakkan tas dan ponselnya secara terpisah di bawah salah satu tiang masjid bersama dengan tas teman-temannya. Lalu, ia tinggal masuk ke dalam masjid untuk membuat sebuah tugas sinematografi.
Korban yang kerap disapa Ila tersebut bersama teman-temannya meninggalkan tas mereka tanpa pengawasan di luar masjid. Mereka merasa aman meninggalkan tas mereka di luar karena masih bisa diawasi dari dalam masjid.
Di sisi lain, pelaku berada di masjid bersamaan dengan keberadaan korban dan teman-temannya sekitar pukul 09.30 hingga pukul 09.46 WIB.
“Kan ada acara buat film shooting, nah, itu tas-tas di luar semua. Saya di dalam masjid dengan teman-teman. Kemudian orang itu (pelaku, red) gerak-geriknya mencurigakan, tapi kita nggak sadar,” ungkap Ila.
Ia menambahkan bahwa salah satu temannya telah menyadari gerak-gerik yang mencurigakan dari pelaku, namun ia tidak menyadari bahwa pelaku ingin mengambil tas korban.
“Terus pas saya keluar, tiba-tiba tas saya sudah nggak ada. Padahal di situ ada HP, ada kamera, cuman yang diambil tas,” lanjutnya.
Korban dan teman-temannya berupaya mencari tas tersebut di sekitar masjid, tapi hasilnya nihil. Kejadian ini pun akhirnya mereka laporkan kepada takmir masjid dan dibantu untuk mengecek Closed Circuit Television (CCTV).
“Kami sudah memasang CCTV di beberapa titik di area masjid. Kami juga mengimbau kepada para pengunjung masjid untuk selalu berhati-hati dan tidak meninggalkan barang berharga tanpa pengawasan,” ujar Ketua Mahad UINSA Saiful Jazil memberikan keterangan pada Solidaritas, Senin (20/4).
Dari CCTV tersebut, terlihat bahwa pelaku berciri-ciri pria berusia sekitar 30 tahun yang diduga bukan mahasiswa atau warga kampus.
Setelah melancarkan aksinya, pelaku sempat pergi ke kamar mandi putra lalu keluar melalui jalan pintas yang penuh dengan dedaunan.
“Nggak mungkin juga satpam mengecek akses satu per satu bahwa ini warga kampus atau bukan. Selama ini kejadian pencurian di masjid 90% itu adalah orang luar. Jadi dia berniat untuk masuk sekadar mencari korban di tengah kelengahan para mahasiswa/i UINSA,” papar Saiful.
Akibat kejadian ini, korban kehilangan make up dan dompet beserta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu ATM dengan total kerugian ditaksir mencapai 600 ribu rupiah.
Mahasiswi HKI semester 4 itu mengaku bahwa ia tidak berniat melaporkan kejadian ini kepada polisi karena takut urusan akan semakin panjang.
Dari kejadian ini, pihak Pusat Mahad Al Jami’ah menghimbau agar jamaah dan warga kampus bertanggung jawab dengan barang yang bawaan masing-masing.
“Perlu diketahui juga bahwasannya kami (Pusat Mahad, red) sudah menyediakan tempat penitipan barang yang berada di depan sebelah kanan selatan utama masuk masjid. Silakan dipergunakan untuk menitipkan barang berharganya karena kami berupaya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para jamaah,” tutup Saiful Jazil.
Reporter: Nurlaily Zuhrah, Ghaza Saputra Juanda, dan Ananda Fitria
Editor: Tabi’ina Alfi Rohmah