MediaSolidaritas.com — Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM) tiba-tiba dicopot jabatan, mahasiswa lakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Senin (27/5).
Aksi ini ditujukan kepada pihak rektorat untuk mendapatkan kejelasan mengenai pergantian Dekan FAHUM Mohammad Kurjum yang telah menjabat hampir tiga tahun dan digantikan oleh Achmad Zaini selaku mantan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UINSA.
Rektor UINSA Akhmad Muzakki resmi melantik Achmad Zaini di Ruang Meeting Lt. 9 Towers Teungku Ismail Yakub Gedung Twin Towers Kampus A. Yani UINSA pada Senin (27/5).
Pelantikan Pejabat Antar Waktu ini juga membawa jabatan baru untuk Moh. Ilyas Rolis sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Moh. Syaeful Bahar sebagai Ketua LP2M, dan Nikmah Hadiati Salisa sebagai Kepala Jurusan Komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UINSA Surabaya.
Namun, mahasiswa FAHUM menyoroti pergantian pimpinannya dikarenakan merasa pihak rektorat tidak transparan akan alasan pelengseran tersebut.
Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) FAHUM Diaz Abeyasa mengatakan bahwa isu ini dikabarkan secara mendadak pada malam sebelum pelantikan. Ia juga menambahkan bahwa Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FAHUM Muhammad Khodafi pun tidak tahu akan hal ini.
“SEMA (Senat Mahasiswa, red), DEMA FAHUM baru tahu isunya tadi malam. Bahkan Pak Wadek 3 pun nggak tahu,” ujar Diaz.
Ia merasa ada kejanggalan pada hal tersebut seakan-akan ada yang ditutupi oleh pihak kampus. Selain alasan dicopotnya secara mendadak, para demonstran juga menuntut kejelasan alasan terpilihnya Achmad Zaini sebagai Dekan FAHUM yang baru.
Zonni Bahauddin Hilmi selaku Ketua Senat Mahasiswa SEMA FAHUM turut mengajukan tiga tuntutan utama kepada rektorat.
“Ada tiga tuntutan; menolak atau menerima dengan suatu catatan, mengevaluasi kinerja rektorat, dan yang ketiga membenahi birokrasi kampus,” papar Zonni.
Setelah berjam-jam menunggu di depan Gedung Rektorat dengan berbekal kain bertuliskan “Birokrasi Bobrok”, akhirnya mendapat tanggapan oleh Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Abdul Muhid.
“Alasan dilantiknya Dekan baru di pertengahan periode ini merupakan hak prerogatif rektor. Selain itu juga terdapat asesmen yang harus dijaga,” terang pria kelahiran 1975 tersebut.
Tanggapan dari Wakil Rektor 3 tersebut membuat mahasiswa yang berunjuk rasa meminta bukti latar belakang, alur, serta alasan yang transparan. Namun, Muhid meminta untuk menunggu hasil keputusan hingga hari Rabu (29/5) yang kemudian disetujui oleh para mahasiswa FAHUM tersebut.
“Kalau misalkan jawaban dari atasan nanti tidak mewakili teman-teman FAHUM, nanti akan dibuatkan audiensi,” tutup Diaz pada akhir wawancara.
Reporter: Anisah Rahmadani, Dien Auliya, Nurlaily Zuhrah
Editor: Tanaya Az Zhara