MediaSolidaritas.com – Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya baru saja memperoleh raihan membanggakan yakni menyabet predikat nomor satu dalam UniRank sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Agama Islam Negeri (PTKIN) terbaik di Indonesia yang dirilis pada 31 Januari 2024.
Unggahan pengumuman tersebut menuai banyak persepsi positif maupun negatif dari kalangan mahasiswa UINSA bahkan alumni. Banyak dari mereka mempertanyakan tentang bagaimana kampus islam bergengsi di Surabaya tersebut dapat layak menduduki peringkat pertama pada EduRank 2023.
Salah satu mahasiswa mengungkapkan tanggapannya mengenai masih perlunya UINSA dalam berbenah mulai dari tenaga pendidik yang beberapa masih kurang profesional dan fasilitas yang masih belum memadai secara keseluruhan.
“Menurutku kualitasnya kurang, terutama fasilitas sih, agak kaget aja kalau rangking satu,” ungkap mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang kerap disapa Rig itu.
Ahmad Lubab selaku Koordinator Pusat Akreditasi dan Pemeringkatan UINSA pun angkat bicara dan menjelaskan mengenai apa saja indikator yang digunakan oleh UniRank dalam melakukan penilaian.
Disebutkan bahwa UniRank memiliki empat indikator penilaian yakni Majestic Referring Domain dengan minimum Trust Flow (55%) yang mana indikator ini merujuk pada situs universitas, Similarweb Global Rank (35%), Moz Domain Authority (5%), dan Majestic Trust Flow (5%).
Sementara ini, UINSA telah masuk dalam tiga lembaga pemeringkatan yaitu UniRank, EduRank, dan Webometrics. Diketahui bahwa sebelumnya UINSA juga sempat menduduki peringkat pertama di UniRank 2022. Dalam pemeringkatan EduRank UINSA masih mengalami naik turun diposisi tiga dan empat. Sedangkan dalam pemeringkatan Webometrics 2023 UINSA berada diurutan ketiga. Selain itu, masih ada lembaga-lembaga pemeringkatan bergengsi lainnya seperti QS World University Rangkings yang mana UINSA bertekad untuk dapat masuk kedalamnya.
“Kami (tim akreditasi dan pemeringkatan, red) sudah melihat indikatornya apa saja, maka kami akan penuhi itu. Kami genjot pada indikator-indikator yang mendongkrak nilai-nilai di masing-masing lembaga pemeringkatan,” ucap pria kelahiran Tuban tersebut.
Pernyataan tersebut senafas dengan ucapan Rektor UINSA Akhmad Muzzaki. Dilansir dari UINSA Newsroo, Muzzaki mengatakan bahwa saat ini UINSA tengah meningkatkan kinerjanya dalam dunia pendidikan melalui tiga resolusi yang disebut dengan ‘Trisula Resolusi 2024’.
Resolusi tersebut terdiri dari Internasionalisasi yang mana berupaya untuk menjadikan UINSA berstandar internasional, Hilirisasi Digital yang merupakan upaya dalam mengintegrasikan seluruh proses layanan digital, dan Enterprising yakni upaya peningkatan pendapatan melalui bisnis yang dijalankan UINSA.
Walaupun capaian membanggakan ini sedikit banyak menuai pro dan kontra di kalangan mahasiswa, hal tersebut dianggap sebagai suatu yang lumrah terjadi mengingat bahwa sudut pandang masing-masing orang tidak sama.
Lubab juga berharap capaian UINSA ini dapat dijadikan sebagai bagian dari etalase yang nantinya dapat menjadi ajang promosi untuk mengenalkan UINSA kepada masyarakat luar.
“Ya memang ada yang sinis ya jelas lah, suka atau tidak ya bagaimana lagi? Karena sudut pandang yang mereka lihat itu beda-beda ‘kan. Bagaimanapun juga, UniRank itu juga diakui. Tetap disyukuri, itu nomor satunya PTKIN loh bukan semua perguruan tinggi,” tegas Lubab.
Disamping itu, mahasiswa juga mengharapkan dengan disandangnya predikat ini membuat UINSA lebih berbenah lagi dan dapat secara nyata membuktikan kelayakannya untuk menduduki posisi pertama.
“Agak kaget dikit, semoga bisa membuktikan ke dunia luar bahwa memang UINSA layak mendapatkan peringkat satu PTKIN terbaik,” ucap Maulidia, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Reporter: Istiana Agus Saputri, Mar’atul Muffidah