MediaSolidaritas.com – Sambut pesta demokrasi 2024, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Solidaritas gelar seminar dari rangkaian acara Sol J-Ivory (Solidaritas Journalist Intelligent Event, Forum and Seminary) pada Sabtu (10/6).
LPM asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini memberi tajuk “Jurnalisme Data: Peran Pers dalam Pemilu” dari rangkaian acaranya yang diawali dengan pelaksanaan lomba infrografis dan fotografi.
“Dipilihnya tema ini karena jurnalisme data merupakan salah satu bentuk gaya jurnalistik yang mana penulisan berita tidak hanya berdasarkan fakta, tetapi juga dikuatkan dengan data-data yang telah dikumpulkan dan dikonfirmasi sebelumnya untuk mendukung kebenaran yang disajikan dalam karya jurnalistik,” papar Rosita Nur Alif selaku ketua pelaksana.
Mahasiswi Hukum Pidana Islam (HPI) tersebut menambahkan bahwa seorang jurnalis harus mencegah keterbawanya dalam strategi politik, sebagaimana poin-poin pada kode etik jurnalistik.
Seminar nasional yang berlangsung di Gedung Self Access Center (SAC) UINSA tersebut menghadirkan Jurnalis CNN Indonesia, Lukman Abdul Rozaq dan Produser Liputan 6 SCTV, Hidayat Surya Abadi sebagai narasumber, serta dipandu oleh Izzatun Najibah yang merupakan Koordinator Penelitian dan Pengembangan (Litbang) LPM Solidaritas periode 2021.
Dalam paparan materinya, Lukman dan Surya mendiskusikan banyak hal, seperti fenomena tahun politik, etika meliput pemilu, sejarah jurnalisme data, hingga jurnalisme damai. Di sela diskusi, Surya mengutip QS. Al-Hujurat: 6 yang berbunyi,
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
“Dari situlah pentingnya jurnalisme data karena seorang jurnalis tanggung jawabnya dunia akhirat,” ujar pria itu.
Ia juga menambahkan kalau dalam jurnalisme data, data adalah narasumber. Jadi, seorang jurnalis juga harus skeptis pada data agar data yang didapat betul-betul menyampaikan informasi.
Meskipun tema ini dibahas dari sudut pandang jurnalis, acara ini justru membuka akses penuh untuk para mahasiswa dan umum.
“Kami mengajak insan muda terutama mahasiswa untuk ikut berdialektika di tengah badai informasi saat pemilu mendatang,” papar Rizky Alpama, Pemimpin Umum LPM Solidaritas.
Rangkaian acara tersebut sebelumnya diawali lomba infografis dan lomba fotografi dengan tema yang sama pada 17 Mei – 5 Juni 2023. Hasil karya para peserta dipamerkan pada acara puncak Sol J-Ivory yang bersamaan dengan seminar nasional dan pameran arsip LPM se-UINSA Raya. Tak hanya itu, karya-karya dari Solidaritas Foto juga turut ramaikan pameran.
Mahasiswa asal Jakarta tersebut berharap setelah selesainya acara Sol J-Ivory ini akan ada gebrakan dari mahasiswa untuk mengawal pemilu dengan bijak di tengah era digital.
Penulis: Tanaya Az Zhara