mediasolidaritas.com – Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) membuka program studi (Prodi) baru. Prodi tersebut adalah Sastra Indonesia (Sasindo) di bawah naungan Fakultas Adab dan Humaniora. Menurut Asep, Kepala Prodi Sastra Indonesia ini mengatakan bahwa Sasindo sudah direncanakan sejak 4 tahun yang lalu. Dari 3 prodi baru yang diajukan oleh pihak Fakultas Adab dan Humaniora, hanya Prodi Sastra Indonesia yang disetujui.
Asep mengungkapkan tahun ini Sasindo hanya diperuntukkan dalam seleksi mandiri UINSA. Hal ini disebabkan SK No. 290/KPT/I/2018 tentang pendirian izin operasional diturunkan sesudah pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“SK pendirian izin operasional yang berbunyi kalau tidak segera dibuka operasionalnya, maka SK akan ditarik kembali oleh pihak Jakarta,” ucap Asep. Di prodi tersebut, pada tahun pertama rencana akan dibuka untuk 30 mahasiswa baru. Tapi yang mengikuti proses daftar ulang hanya berjumlah 22.
Terkait tenaga pengajar, Asep menjelaskan bahwa ada 3 dosen tetap yang diambil dari fakultas lain. Namun, karena Sasindo termasuk prodi baru maka harus ada 6 dosen, “maka ada 3 dosen honorer baru,” ucap Asep saat ditemui Solidaritas. Ia berharap Sasindo bisa membuka 3 kelas baru dan mendapatkan akreditasi minimal B. Begitu juga dengan buku-buku penunjang di perpustakaan agar bisa segera diperbanyak dan dilengkapi.

Menurut Nur Khariri, salah satu mahasiswa baru Sasindo ini merasa sangat senang bisa masuk ke prodi yang sudah ia sukai dan tekuni sejak dulu. Ia memang sudah menggemari dunia sastra Indonesia sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Meski merasa sedikit bingung karena tidak memiliki kakak tingkat, ia menyatakan tetap semangat menjadi generasi pertama Prodi Sasindo.
Selain itu, Mufidatun Ummah, ia mengaku ikut bangga sebagai bagian dari pelopor Sasindo di UINSA. Ia juga berharap agar prodi ini bisa mendapatkan akreditasi yang baik. (art/ren)