mediasolidaritas.com – Hari ketiga (30/8) Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), ada hal unik datang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) yang bertempat di Sport Center UINSA. Sembari menunggu pemateri datang, protokoler mengajak seluruh mahasiswa baru (maba) FDK untuk berselawat bersama. Ia mempersilakan maba untuk menunjukkan bakatnya dalam berselawat.
Dua maba FDK (perempuan dan laki-laki) maju sebagai perwakilan. Mereka berselawat secara bergantian. “Salawat itu sangat bagus, apalagi yang perempuan itu adik kelas saya yang memang joss suaranya,” Falah, salah satu panitia yang berada di tempat saat selawat berlangsung mengapresiasi kegiatan tersebut.
Kreasi selawat ini mendapat tanggapan positif dari Enci, salah satu maba Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling Islam, “Bagus ya, baru maba tapi sudah berani menampilkan seperti itu. Saya bangga gitu rasanya lihat teman-teman yang berani menyalurkan bakat,” ungkapnya di sela istirahat.
Tak hanya itu, penampilan tersebut juga memotivasi maba lainnya untuk berani tampil di depan publik. “Sangat percaya diri ya, saya juga ingin seperti itu, tapi namanya tingkat kepedean orang-orang kan beda-beda. Menurut saya itu luar biasa, baru masuk tapi percaya dirinya sudah tinggi.” tutur Alifia Nindia, salah satu Maba Prodi Ilmu Komunikasi.
Penampilan ini menyebabkan tertundanya jadwal kegiatan selanjutnya. Saat diwawancarai Solidaritas, Albi Rahmansyah selaku Koordinator Acara PBAK FDK mengungkapkan bahwa penampilan selawat tadi terjadi tiba-tiba tanpa direncanakan protokoler. Menurutnya, waktu yang digunakan untuk berselawat tadi kurang sesuai karena melebihi waktu yang disediakan. “Betul selawat itu baik, tapi kalau tidak melihat waktu hingga memotong kegiatan lainnya kan tidak baik,” pungkasnya.
Ia pun melanjutkan kronologi penampilan tersebut, “Tadi kan cuma nyuruh anak selawatan, ada yang suaranya enak, lalu dilanjutkan lama banget. Tiga lagu ada, mungkin.” Namun selawat tetap berlanjut hingga pemateri datang. (del/inw)
