MediaSolidaritas.com – Setelah 3 tahun vakum, upacara kemerdekaan di Puncak B29, Kabupaten Lumajang kembali diselenggarakan. Upacara yang dihelat pada Kamis (17/8) tersebut merupakan hasil kolaborasi kelompok KKN UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dan Universitas Negeri Jember (UNEJ).
Awalnya upacara sempat mengalami kendala sehingga acara tersebut mundur sekitar satu jam, Sirojum Munir selaku ketua kelompok KKN 73 UINSA menyebutkan bahwa hal itu dikarenakan adanya miskomunikasi dengan pemilik mobil.
“Kita (UINSA, red) ada tabrakan dengan acara lain, jadi pengemudi transportasi tidak bisa. Sehingga kita mengambil transportasi yang lain,” ucap mahasiswa asal Gresik tersebut.
Walaupun acara tersebut mundur dari jadwal yang telah direncanakan, namun upacara tetap berlangsung kondusif. Sirojum Munir menyebutkan alasan upacara itu diadakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan antar suku dan ras sekaligus meningkatkan eksistensi wisata B29 supaya dilihat oleh dinas pariwisata setempat agar wisata ini lebih eksis.
Upacara kemerdekaan kali ini dihadiri oleh jajaran staf Desa Argosari, Kelompok Peduli Wisata (Pokdarwis) B29, dan Ketua Ansor.
Menurut Ketua Kelompok Kesadaran Wisata B29 (Pokdarwis), Abu Hasan Upacara tahun ini terasa berbeda dikarenakan proses renovasi B29 yang sudah rampung ditambah dengan kehadiran para mahasiswa KKN.
“Tahun ini (upacara, red), sangat berkesan. Karena tempatnya (B29, red) sudah selesai (renovasi, red) dan kepedulian anak-anak dari KKN,” ujar Hasan.
Nada serupa juga disebutkan oleh salah satu peserta upacara dari kelompok KKN 73, Marwan Hanan Salsabila. Menurutnya, walaupun medan yang dilalui cukup susah, tetapi dirinya sangat antusias dikarenakan ini pengalaman pertamanya melakukan upacara di Puncak B29.
“Dengan medan yang cukup ekstrim dimana jalur menanjak dan beberapa ruas jalan rusak sekaligus sempit tapi dibalik itu terdapat keseruan yang sangat (seru) dimana kita disuguhkan oleh perkebunan warga dan terlihat gunung semeru dan argopuro. Dimana diatas puncak kita bisa melihat lautan pasir gunung bromo,” pungkasnya.
Reporter: Raya Akbar Tiar
Editor: Alfi Damayanti