“Kak, ceritakan Kak! Benda apa ini? Bagus Kak, ada hurufnya!” Ketika sebuah benda tipis yang memiliki banyak alfabet, berderet di salah satu sisinya, ditemukan oleh adik kecilku di balkon rumah…

Nurani Ahda* Halo manis, Kenapa kamu bau amis? Mondar-mandir sesekali meringis Sambil membawa sebuah keris Apa iya ini tentang hal mistis?   Halo manis, Kenapa kamu kerjai orang yang bergamis?…

Garis melengkung di sebuah lembah bersudut Hangat bak embun di ufuk timur Pena hitam bertasbih lirih Indah bak cahaya di pucuk angkasa Menggema megah sapu kematian Datar sampai hati bernada…

Menuju Pesarean-mu   Sepanjang trotoar aku menari berlagu matahari Tanpa senja yang disebut indah Tanpa lelah yang berbahasa neraka Ataupun sandiwara untuk surga   Sejauh matahari melangkah Keringat tak henti…

Titik Masuk ke bagian terkecil Menjadi suram saat berhenti Tanpa tanda selain titik   Bilang aku benci Satu tanda titik Karena tak mau berhenti Dan membuat mentalku kecil   Seberang…

Kegelapan melanda Kukira lilin cukup menyinari Sayang seribu sayang Satu, dua lilin tertiup angin Tak ada korek api Tak ada sumber cahaya Tak lagi   Kuintip hingga ke luar jendela…

Bunga api Meletup-letup di langit Dengan langit malam pekat Tanpa cahaya penerang Rembulan malu di antara bintang-bintang   Sekali lagi, bunga api Berpendar-pendar Anak kecil kegirangan Jingkrak-jingkrak tanpa lelah Hati…

Solidaritas-uinsa.org – English Department Student Association (EDSA) Fakultas Adab dan Humaniora (Fahum) UINSA Surabaya menghadirkan Tere Liye dalam seminar inspiratif bertema “Young Writer: Journey For The Better Alteration” pada hari…