Tampil Beda: Maba FAHUM Gunakan Baju Batik
BERITA

Tampil Beda: Maba FAHUM Gunakan Baju Batik

MediaSolidaritas.com – Jum’at (2/9), Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) hari kedua di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) Kampus Gunug Anyar terpantau kondusif dengan tampilan yang berbeda khususnya Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM).

Seluruh mahasiswa baru FAHUM serentak mengenakan pakaian batik dengan motif yang berbeda-beda. Tidak hanya peserta PBAK FAHUM yang mengenakan pakaian batik, melainkan seluruh panitia dan beberapa dosen juga mengenakannya sebagai upaya untuk mewujudkan tema yang digunakan dalam PBAK tahun 2022.

Penggunaan batik oleh para mahasiswa baru diharapkan dapat menjaga tradisi nilai kebudayaan yang harus dilestarikan. Menurut Dekan FAHUM Mohammad Kurjum penggunaan batik sehingga berbeda dengan beberapa fakultas lain merupakan sesuatu yang cukup menarik.

“Di fakultas lain, semuanya masih pakai putih hitam. Sedangkan di FAHUM semuanya menggunakan batik. ini merupakan budaya yang mengesankan. Kita patut bersyukur bisa masuk di fakultas ini, berbeda dari yang lain,” ujarnya.

Koordinator acara PBAK FAHUM Alfa Muhtadhor mengungkapkan bahwa peserta diharuskan memakai batik karena tema yang dijadikan PBAK tahun 2022 adalah “Humanity in Diversity, Harmoni dalam Keberagaman”. Selain itu, hal ini merupakan upaya dari panitia PBAK FAHUM untuk mewujudkan mahasiswa baru yang dapat melestarikan budayanya sendiri.

Karena itulah, baju batik merupakan pilihan utama panitia untuk dresscode acara hari ini. Lebih lanjut, menurutnya penggunaan baju batik juga berperan dalam menangkal isu mengenai batik yang berusaha diklaim oleh Malaysia dan batik juga merupakan salah satu budaya yang ada di Indonesia.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FAHUM, Muhammad Khodafi turut memberikan respon positif atas pemilihan batik sebagai dresscode pada PBAK kali ini.

“Saya kira bagus, karena prinsipnya sesuai dengan tema, harus fun, cerdas, dan kreatif. Yang lebih penting, mahasiswa itu harus memiliki independensi dan saya senang karena itu menunjukkan karakter,” ucapnya. (Naufal Muammar – Siti Zumaroh – Nathania Alwi – Al Ghozaly Irzha – Siti Nur Khadijah)

Post Comment