mediasolidaritas.com – Pemberangkatan peserta KKN Internasional Belanda tahun 2018 mengalami keterlambatan dari tanggal yang telah dijadwalkan. Ketika ditemui Solidaritas di kantornya (26/4), Ahmad Fathan Aniq, selaku Kepala InternationaI Office (IO) UIN Sunan Ampel (UINSA) menuturkan bahwa keterlambatan ini bukan disebabkan oleh pihak kampus. “Ketika ingin mengirim mahasiswa untuk KKN harus ada undangan dari pihak negara penerima, atau biasa disebut calling visa. Nah inilah yang kita tunggu dari pihak Belanda,” tutur pria asal Mataram tersebut. Menurutnya, pihak IO akan mengirimkan surat ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) terkait masalah visa tersebut.
Awalnya, KKN Internasional Belanda ini dijadwalkan berangkat pada awal bulan April. Namun sampai sekarang belum ada tanggal pasti keberangkatan. Di hari yang sama, beberapa peserta KKN Internasional Belanda mendatangi kantor IO di Twin Tower untuk meminta kejelasan. Mereka mengaku khawatir kejadian batalnya pemberangkatan KKN Thailand gelombang 2 tahun lalu terulang. M. Yusuf, salah satu peserta program ini menyayangkan adanya keterlambatan. “Kayak saya percuma ngebut-ngebut kemarin. Tapi ya tidak berpengaruh besar karena sebelumnya sudah janjian sama dosen mengikuti kuliah seperti biasa sebelum ada pengumuman secara resmi,” tutur mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam tersebut.
Program KKN Internasional ini telah dilaksanakan sejak berdirinya International Office pada tahun 2015. Program ini mengharapkan agar mahasiswa UINSA dapat memiliki pengalaman interaksi secara bahasa maupun budaya dengan warga negara asing. Serta dapat memandang bangsa dari ‘luar’ sehingga dapat membuka cakrawala dan makin mencintai bangsanya. Sebelumnya, KKN Internasional dilakukan di Thailand dan Malaysia. Tahun ini negara yang dituju adalah Belanda dan Malaysia. Untuk KKN Internasional ke Malaysia akan dilaksakan pada tanggal 9 Mei 2018 dengan durasi satu bulan. Sedangkan KKN Internasional Belanda dilaksanakan selama tiga bulan. (Adi)
