Mediasolidaritas.com – Poster nyentrik bertuliskan sapaan dan aspirasi seperti Anda Siapa Kok Baru Lihat hingga Apa Kabar Pak Rektor? warnai hari pertama Pengenalan Budaya dan Akademik Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di Kampus Gunung Anyar (GA) pada Selasa (12/08).
Poster yang dibawa mahasiswa baru Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM) tersebut menuai beragam tafsir, mulai dari sekadar sapaan hingga bentuk kritik terhadap rektor.
Muhammad Hasby selaku panitia divisi acara PBAK FAHUM menegaskan bahwa konsep aspirasi dalam bentuk poster ini merupakan inisiatif dari panitia. Menurutnya, langkah ini diambil untuk menyuarakan keresahan mahasiswa atas minimnya kehadiran dan perhatian rektor terhadap kebutuhan fakultas.
“Kami merasakan kurangnya perhatian dari rektor, seperti ruangan kelas bagi kami yang berkurang, tempat parkir juga masih kurang. Tapi malah perhatian dari rektor itu mengarah ke hal lain, yaitu ke Fakultas Kedokteran (FK). Memang mungkin itu bagian dari pengembangan, tapi tanpa diimbangi pembangunan yang merata, fakultas lain dan sarana prasarana yang ada akan terdampak,” jelasnya ketika diwawancarai Tim Solidaritas.
Hasby berpendapat jika rektor sangat jarang untuk menengok di Kampus UINSA GA, kecuali jika memang ada kepentingan pribadi atau baru-baru ini kepentingan terkait Fakultas Kedokteran. Momen kehadiran rektor pada pembukaan PBAK di kampus tersebut pun dimanfaatkan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
“Kami bukan hanya menyuarakan aspirasi di venue PBAK saja, kami sudah pernah ke gedung rektoratnya juga. Dari Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas sudah sampai ke rektorat. Kami berusaha untuk meminta kembali kelas-kelas kami yang sudah di akuisisi,” tambahnya.
Sementara itu Komisi I SEMA FAHUM, Fathun Naja mengaku jika tidak ada maksud tertentu dari adanya poster-poster tersebut. Ia berpendapat itu merupakan salah satu cara panitia untuk ‘menyambut’ rektor.
“Ya itu niat kami sebenarnya cuma kontran-kontran sih lebih tepatnya. Kayak kita tanya gimana kabarnya Pak Rektor. Kan ada juga yang tulisannya ahlan wa sahlan Pak Rektor,” ujar laki-laki prodi Bahasa dan Sastra Arab tersebut.
Fathun juga turut memvalidasi bahwa Akhmad Muzakki sebagai Rektor UINSA sangat jarang berkunjung ke Kampus UINSA GA.
“Apalagi kan selama PBAK berjalan dua tahun kemarin itu gak pernah Pak Rektor ada di sini (red, Kampus GA). Mungkin salah satu kenapa kok Pak Rektor sekarang ada di sini, itu karena ada fakultas baru yakni Fakultas Kedokteran,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Ainul Riski selaku Ketua DEMA FAHUM mengaku sama sekali tidak mengetahui terkait adanya poster tersebut. Ia memang sempat melihat poster yang dibawa oleh mahasiswa baru, namun tidak mengetahui asal-usulnya.
“Mungkin itu ada miskomunikasi antara saya dan panitia,” tambahnya.
Melihat dari kejadian tersebut menuai beberapa tanggapan dari mahasiswa baru. Salah satu mahasiswa baru Prodi Sastra Indonesia mengaku terkejut dan menganggapnya sebagai bagian unik dari suasana PBAK.
“Jujur saya kaget ya, kayak nggak sepantasnya langkah itu diambil. Dan juga seharusnya fasilitas itu harus dibagi rata. Jangan tumpang tindih gitu,” ujar perempuan yang akrab disapa Nisrina.
Tim Solidaritas juga sempat mewawancari rektor. Namun ketika dimintai tanggapan terkait poster-poster tersebut, Akhmad Muzakki hanya memberi jawaban singkat, “Loh, saya nggak tahu, saya nggak lihat,” sembari berlalu dari lokasi pelaksanaan PBAK
Reporter: Syaiful Bahri
Editor: Istiana Agus Saputri